Bismillah.
Allah berfirman :
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ
“Apabila Allah menimpakan kepadamu dengan suatu bentuk bahaya/kesusahan maka tidak ada yang bisa menyingkapnya kecuali Dia, dan apabila Dia menghendaki padamu dengan suatu kebaikan maka tidak ada yang bisa menolak keutamaan-Nya.” (Yunus : 107)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :
والذنوب سبب للضر، والاستغفار يزيل أسبابه، كما قال تعالى: {وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ}
Dosa-dosa merupakan sebab datangnya bahaya/kesusahan, sedangkan istighfar akan menghilangkan sebab-sebabnya. Hal itu sebagaimana Allah firmankan (yang artinya), “Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka sementara Kamu (rasul) berada di tengah-tengah mereka, dan tidaklah Allah akan mengazab mereka sementara mereka senantiasa beristighfar/memohon ampunan.” (al-Anfal : 33) (Majmu’ Fatawa, Juz 10/255)